Alasan utama peluncuran YouTube Go karena banyaknya negara dengan konektivitas kurang stabil. Ini bisa berpengaruh pada kenyamanan pengguna saat menonton video secara online. Johanna Wright, Vice President of Product Management YouTube di dalam blog tersebut mengungkapkan bahwa aplikasi YouTube Go baru tersedia di India dan akan segera menyusul di negara lainnya di dunia.
Ia juga menuturkan bahwa aplikasi YouTube Go menjadi penerus yang lebih baik dari fitur Offline yang hadir pada 2014 lalu. “YouTube kini lebih digunakan sebagai aplikasi yang mengutamakan aktivitas offline, media sosial, dan terhubung dengan pengguna lainnya.”
Nantinya, ada 4 fitur utama yang bisa dinikmati pengguna dalam YouTube. Pertama adalah sugesti video lainnya yang terkait pada laman utama. Ini serupa dengan yang ditampilkan YouTube sesuai dengan rekomendasi terpopuler di suatu negara.
Lalu pengguna bisa melihat preview video sebelum mengunduh atau menyimpannya. Pengguna bisa memastikan konten dari video yang diinginkan sebelum memutuskan untuk mengunduhnya.
YouTube juga memberikan pilihan ukuran video yang ingin disimpan. Dengan dua opsi Standard dan Low, pengguna bisa memilih besarnya data yang ingin digunakan untuk mengunduhnya. Terakhir, Google menyematkan fitur Share untuk berbagi kepada teman terdekat secara langsung.
Wright memastikan bahwa semua fitur tersebut akan bisa dinikmati di seluruh dunia pada kuartal pertama 2017. India menjadi negara pertama yang bisa menikmati YouTube Go karena tim Google melakukan penelitian di negara tersebut sejak awal 2016 lalu.
Dengan YouTube Go, kini aplikasi penyedia konten video online tersebut mulai berkompetisi dengan aplikasi streaming video lainnya, seperti Netflix, iflix, Genflix, dan Hoox dengan fitur offline yang memungkinkan pengguna mengunduh video dengan pilihan kualitas.
Tidak ada komentar:
Write komentar