Menunggu antrean untuk potong rambut di rumah pangkas (barbershop)
memang bisa menjadi aktivitas yang mengesalkan. Hal ini pun dialami
oleh Angki Rinaldy, seorang developer yang telah sepuluh tahun
berkecimpung di bisnis aplikasi mobile dan iklan digital.
“Saya pernah menunggu hingga dua jam hanya untuk menunggu giliran potong rambut, dan itu sangat menjengkelkan,” tutur Angki.
Berawal dari kekesalan itu, Angki pun memikirkan sebuah solusi untuk mengatasi masalah antrean tersebut, dengan sebuah aplikasi mobile. Ia pun mengajak Jimmy Carter, rekannya sesama developer yang telah ia kenal sejak tahun 2008, serta sepupunya Mohammad Zaenal (Enal) yang merupakan pengusaha di bisnis offline untuk membantunya.
Mereka bertiga pun mendirikan sebuah startup bernama Minutes Apps pada Agustus 2015.
Dengan aplikasi mobile yang mereka buat, kamu bisa menentukan jadwal potong rambut di sebuah rumah pangkas. Pada waktu yang telah ditentukan, kamu bisa datang ke rumah pangkas tersebut dan langsung mendapat layanan potong rambut tanpa perlu mengantre.
Untuk memesan, kamu bisa menekan tombol Book Now yang ada di setiap pilihan barbershop. Setelah itu, kamu harus memilih jenis layanan potong rambut yang kamu inginkan. Kemudian kamu bisa menentukan jadwal potong rambut serta memilih pemotong rambut yang kamu inginkan untuk melayani kamu.
“Seiring berjalannya waktu, kami juga mengembangkan aplikasi kami untuk salon wanita. Selain itu, kami pun menghadirkan layanan baru seperti loyalty program dan tool pemasaran,” jelas Angki kepada Tech in Asia Indonesia.
Angki mengklaim kalau Minutes Apps telah mempunyai tiga belas ribu pengguna terdaftar, dengan tujuh ribu di antaranya merupakan pengguna aktif yang telah melakukan transaksi. Atas prestasi ini, mereka pun berhasil mendapat pendanaan tahap awal (seed funding) dari Prasetia Dwidharma dan beberapa angel investor lain.
Angki menyatakan kalau ia akan menggunakan dana segar tersebut untuk menambah tim dan terus mengembangkan produk mereka. Sejauh ini, Minutes Apps mengaku belum mempunyai kompetitor dengan produk yang benar-benar serupa dengan mereka.
“Saya pernah menunggu hingga dua jam hanya untuk menunggu giliran potong rambut, dan itu sangat menjengkelkan,” tutur Angki.
Berawal dari kekesalan itu, Angki pun memikirkan sebuah solusi untuk mengatasi masalah antrean tersebut, dengan sebuah aplikasi mobile. Ia pun mengajak Jimmy Carter, rekannya sesama developer yang telah ia kenal sejak tahun 2008, serta sepupunya Mohammad Zaenal (Enal) yang merupakan pengusaha di bisnis offline untuk membantunya.
Mereka bertiga pun mendirikan sebuah startup bernama Minutes Apps pada Agustus 2015.
Dengan aplikasi mobile yang mereka buat, kamu bisa menentukan jadwal potong rambut di sebuah rumah pangkas. Pada waktu yang telah ditentukan, kamu bisa datang ke rumah pangkas tersebut dan langsung mendapat layanan potong rambut tanpa perlu mengantre.
Tak hanya layanan potong rambut
Untuk menggunakan layanan Minutes Apps, kamu hanya perlu memilih barbershop yang kamu inginkan. Apabila kamu ingin mengetahui barbershop di lokasi terdekat, kamu harus menekan tombol pencarian yang ada di bagian atas layar, lalu pilih Nearby Merchant.Untuk memesan, kamu bisa menekan tombol Book Now yang ada di setiap pilihan barbershop. Setelah itu, kamu harus memilih jenis layanan potong rambut yang kamu inginkan. Kemudian kamu bisa menentukan jadwal potong rambut serta memilih pemotong rambut yang kamu inginkan untuk melayani kamu.
Layanan kecantikan GO-GLAM menambahkan fitur dan berbagai layanan baru. Apa saja?
Di setiap pilihan barbershop, kamu juga bisa melihat secara detail jadwal operasional mereka, jenis-jenis layanan yang disediakan, serta peta lokasi barbershop.“Seiring berjalannya waktu, kami juga mengembangkan aplikasi kami untuk salon wanita. Selain itu, kami pun menghadirkan layanan baru seperti loyalty program dan tool pemasaran,” jelas Angki kepada Tech in Asia Indonesia.
Raih investasi tahap awal
Saat ini, Minutes Apps telah berhasil menjalin kerja sama dengan lebih dari seratus barbershop dan salon yang tersebar di dua puluh kota besar di Indonesia. Kepada seluruh klien mereka, Minutes Apps mengenakan biaya bulanan dengan kontrak, mulai dari enam bulan hingga satu tahun.Angki mengklaim kalau Minutes Apps telah mempunyai tiga belas ribu pengguna terdaftar, dengan tujuh ribu di antaranya merupakan pengguna aktif yang telah melakukan transaksi. Atas prestasi ini, mereka pun berhasil mendapat pendanaan tahap awal (seed funding) dari Prasetia Dwidharma dan beberapa angel investor lain.
Angki menyatakan kalau ia akan menggunakan dana segar tersebut untuk menambah tim dan terus mengembangkan produk mereka. Sejauh ini, Minutes Apps mengaku belum mempunyai kompetitor dengan produk yang benar-benar serupa dengan mereka.
Tidak ada komentar:
Write komentar