Hasil kamera yang buruk, layar yang tidak tajam, serta baterai yang
boros merupakan tiga masalah utama yang sering dialami oleh pengguna smartphone kelas
menengah ke bawah. Seakan mengerti keluhan para konsumennya, LG mencoba
menyelesaikan masalah-masalah tersebut dengan mengeluarkan tiga smartphone dari lini LG X. Mereka adalah LG X Cam, LG X Screen, dan LG X Power.
Sesuai namanya, masing-masing smartphone menjagokan satu
fitur unggulan yang mengompensasi spesifikasi lainnya. Misalnya, LG X
Cam memiliki keunggulan lewat kamera ganda yang disemat di belakang
layar, atau LG X Screen yang memiliki layar tambahan seperti yang
dimiliki oleh LG V20.
Di sisi lain, LG X Power mengusung baterai berukuran besar sebagai senjata utamanya. Di atas kertas, perpaduan kapasitas baterai serta prosesor medium range yang diusung LG X Power akan menghasilkan smartphone yang memiliki daya tahan maksimal. Namun bagaimana sepak terjangnya di dunia nyata?
Spesifikasi | LG X Power |
---|---|
Bentang Layar | 5,3 inci |
Sistem Operasi | Android OS, v6.0.1 (Marshmallow) |
Prosesor | Quad-core 1,3 GHz Cortex-A53 |
Resolusi | 720 x 1280 piksel |
Baterai | 4.100 mAh |
Ruang Penyimpanan | 16 GB + slot ekspansi |
RAM | 2 GB |
Kamera Utama | 13 MP, f/2.2, Autofocus |
Kamera Depan | 5 MP |
Berat | 139 gr |
Fitur lain | fast charging, USB on the go |
Harga | sekitar Rp2,5 juta |
Kualitas bodi
LG memilih untuk menggunakan plastik sebagai bahan utama yang membalut bodi smartphone berukuran 148,9 x 74,9 x 7,9 mm dan berat 139 gram ini. Hal tersebut menjadikan LG X Power cukup nyaman di genggaman. Penempatan tombol power di kanan serta volume di kiri cukup nyaman digunakan dan dalam jangkauan. Sensitivitas tombol pun cukup baik.
Sebuah slot yang menampung dua kartu nano SIM, atau satu kartu nano SIM dan satu microSD terpampang di sisi kiri perangkat. Hal ini guna mengakomodasi baterai perangkat yang tidak bisa dilepas. Keputusan ini setidaknya membuat bodi LG X Power terasa lebih mantap dan kokoh.
Namun cukup disayangkan, kualitas bodi plastik yang diusung membuat smartphone ini jauh dari kesan premium. Layar 5,3 inci juga membuat handling LG X Power cukup sulit untuk pengguna yang memiliki ukuran tangan kecil.
Layar
LG X Power memiliki layar LCD 5,3 inci beresolusi high definition 1280 x 720 piksel. Bentang layar dan resolusi tersebut menghasilkan layar dengan kerapatan 221 piksel per inci (ppi) yang bisa dibilang tidak terlalu spesial. Jika mata kamu terbiasa dengan layar beresolusi Full HD maupun Quad HD, layar beresolusi 720p akan terasa tidak terlalu tajam.
Kabar baiknya, layar yang dimiliki LG X Power memiliki kontras dan akurasi warna yang cukup baik untuk smartphone kelas menengah ke bawah. Dukungan layar besar 5,3 inci juga membuat smartphone ini pas untuk menonton video.
Performa
LG X Power dilengkapi dengan prosesor MediaTek MT6735 yang memiliki empat inti ARM Cortex-A53 dengan clock 1,3 GHz yang masuk kategori prosesor kelas menengah bawah.
Pengujian benchmark AnTuTu dan Geekbench menempatkan LG X Power pada smartphone kategori low-end. Skor yang dihasilkan menyejajarkan LG X Power dengan smartphone flagship tahun 2013, seperti Samsung Galaxy Note 3 dan Sony Xperia Z1.
Kendati memiliki skor rendah, LG X Power mampu menjalankan kebutuhan smartphone sehari-hari, mulai dari email, chatting, sampai bermain game ringan. Saat membuka beberapa aplikasi sekaligus, LG X Power tetap dapat bekerja dengan baik meski terdapat sedikit penurunan frame rate.
Bahkan saat memainkan game yang cukup berat seperti Ashpalt 8: Airborne dan Injustice: Gods Among Us, LG X Power mampu menjalankannya dengan minim lag.
Smartphone yang memiliki RAM sebesar 2 GB ini memiliki manajemen memori yang cukup baik, dengan rata-rata konsumsi RAM sebesar lima puluh persen. Kapasitas penyimpanan 16 GB yang dimiliki hanya tersedia sekitar 8 GB saat pertama digunakan. Untungnya, terdapat slot microSD yang mendukung penyimpanan hingga 256 GB.
Kamera
Dari hasil penggunaan LG X Power selama kurang lebih seminggu, saya mendapati kameranya sebagai faktor terlemah yang terdapat di smartphone ini. Meskipun dibekali oleh kamera belakang 13 megapiksel dengan bukaan f/2.2, gambar dihasilkan oleh kameranya jauh dari memuaskan.Hasil pengujian kamera belakang yang dilakukan pada kondisi pencahayaan baik serta minim menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Gambar yang dihasilkan sangat soft dengan hasil warna yang tidak akurat. Khusus untuk foto dengan pencahayaan kurang, grain dan noise sangat tampak.
Kamera depan 5 megapiksel dengan bukaan f/2.4 tidak bernasib lebih baik. Hasil jepretan terlihat sangat soft akibat post-processing yang berlebihan. Hati-hati jika menggunakan mode Beauty, gambar yang dihasilkan akan semakin soft.
Kabar baiknya, hasil rekaman video kamera LG X Power lebih baik ketimbang hasil gambarnya. Output video full HD yang dihasilkan memiliki kontras dan pengaturan eksposur otomatis yang baik serta audio yang terbilang oke.
Baterai
Jika kamera merupakan kelemahan utama dari LG X Power, maka daya tahan baterai merupakan kekuatan utamanya. Disokong baterai sebesar 4.100 mAh serta prosesor MediaTek kelas menengah bawah membuat smartphone ini sanggup menjalankan berbagai macam aplikasi tanpa harus khawatir kehabisan baterai.
Saat tes pemakaian baterai, saya melakukan install pada beberapa aplikasi standar yang dimiliki oleh pengguna pada umumnya, yaitu browser, email, aplikasi media sosial, game, serta beberapa aplikasi penting lainnya. Dan hasil yang saya dapatkan cukup membuat saya terkejut.
Dalam kondisi pemakaian normal, LG X Power dapat bertahan selama dua hari penuh tanpa masalah. Yang membuatnya istimewa adalah standby time yang dimiliki smartphone ini, padahal data, Wi-Fi, GPS, dan sync perangkat tetap dalam kondisi menyala.
Dalam kondisi pemakaian berat, LG X Power tetap tidak mengecewakan. Setelah seharian penuh bermain game, mendengarkan musik di Spotify, menggunakan Facebook, serta melakukan browsing, LG X Power tetap menyisakan baterai sekitar dua puluh persen di malam hari.
Lebih lagi, fitur Quick Charge 2.0 yang dimiliki oleh smartphone ini membuatmu tidak perlu menunggu terlalu lama saat melakukan charge. Tentu saja kamu harus tetap menggunakan charger yang kompatibel dengan fitur ini.
Software
LG X Power mengusung Android Marshmallow 6.0.1 pada saat dirilis. Seperti lini smartphone Android LG lainnya, versi Android yang dimiliki dibungkus oleh UI milik LG bernama LG UX. Di tampilan khas ini memiliki ciri tidak ditemukannya app drawer seperti UI yang dimiliki smartphone dari Cina pada umumnya.
LG UX tidak dibekali banyak bloatware yang bisa mengganggu performanya. Sebaliknya, saya mendapati salah satu gimmick LG X Power yang lumayan menarik; fitur Smart Cover yang menampilkan informasi relevan saat cover ditutup.
Kesimpulan
Smartphone ini mungkin utamanya diperuntukkan bagi mereka yang memiliki mobilitas tinggi serta tidak mau direpotkan dengan harus membawa power bank tambahan saat beraktivitas.
Spesifikasi yang ditawarkan LG X Power cukup untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan aktivitas email, media sosial, menonton YouTube, sampai bermain game ringan. Bermain game berat pun sebenarnya tidak masalah, asal kamu tahan dengan lag yang akan menemani sepanjang permainan.
LG X Power tidak diperuntukkan untuk kamu yang senang berfoto dengan kamera smartphone kamu. Kedua kamera yang ditawarkan perangkat ini kurang kompeten, bahkan dalam kondisi pencahayaan yang baik sekalipun.
Akhir kata, meskipun performa umum LG X Power jauh berbeda dari flagship seperti Google Pixel dan Samsung Galaxy S7, ini merupakan pencapaian luar biasa bagi sebuah smartphone kelas low-end.
Tidak ada komentar:
Write komentar